VALIDASI FORM UKL-UPL STANDAR SPESIFIK UNTUK KEGIATAN PENYEDIAAN JASA LINGKUNGAN AIR PADA KAWASAN KONSERVASI
BBPSIK Jogja – Tim validasi BBPSIK melaksanakan kegiatan validasi standar form UKL-UPL Kegiatan usaha penyediaan jasa lingkungan air pada kawasan konservasi untuk tujuan pemenuhan kebutuhan non-komersial masyarakat, pemenuhan keperluan rumah tangga, irigasi dan kepentingan sosial di Taman Wisata Alam (TWA) Grojogan Sewu di Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah pada pertengahan Desember 2023 lalu.
Sumber air yang berasal dari Kawasan Konservasi, khususnya TWA Grojokan Sewu, selain digunakan untuk tujuan komersial untuk wisata, juga dimanfaatkan masyarakat untuk tujuan non komersial seperti memenuhi kebutuhan rumah tangga, pembibitan tanaman dan perikanan (kolam ikan), irigasi dan kepentingan sosial seperti untuk rumah ibadah, sekolah dan instansi pemerintah.
Pemanfaatan air oleh masyarakat sekitar kawasan TWA telah dilakukan lama, tetapi pengurusan perizinan baru dilakukan pada tahun 2015, dan perizinan terakhir dibuat tahun 2020. Saat ini ada 13 kelompok yang bergabung dalam forum memanfaatkan 13 titik mata air di sekitar air terjun. Jumlah KK yang tercatat memanfatkan air kurang lebih 800 KK.
Sebelum ke TWA Grojogan Sewu, tim validasi BBPSIK yang dipimpin oleh Yuliah, S.Hut., M.Sc., Pengendali Ekosistem Hutan Ahli Muda juga telah melaksanakan konsultasi terkait pengukuran daya dukung sumberdaya air di Fakultas Geografi UGM.
Dr. Lintang Nur Fadlillah, M.Sc dari Fakultas Geografi UGM menyampaikan bahwa data debit air sungai merupakan informasi penting bagi pengelolaan sumber daya air, data debit puncak (banjir) diperlukan untuk merancang bangunan pengendali banjir, sementara, data debit aliran kecil diperlukan untuk perencanaan pemanfaatan air untuk berbagai macam keperluan, terutama pada musim kemarau panjang. Debit aliran rata-rata tahunan dapat memberikan gambaran potensi sumber daya air yang dapat dimanfaatkan dari suatu DAS.
Untuk mendapatkan data debit, maka perlu dilakukan pengukuran data hidrologi yang panjang, misalnya selama 1 (satu) tahun pengamatan. Dengan karakteristik topografi berbukit hingga bergunung di bagian hulu DAS, terbatasnya tenaga yang tersedia dan lokasi yang sulit di jangkau maka perlu dibangun Stasiun Pengamat Aliran Sungai (SPAS) atau bangunan pengontrol aliran sungai seperti weir atau flume untuk memperoleh data pengukuran debit. Pembangun SPAS di bagian hulu DAS masih jarang dijumpai di Kawasan Konservasi. Hasil peninjauan lapangan ditemukan 1 (satu) SPAS di TWA Grojokan Sewu.
Kedua kegiatan ini dilaksanakan agar mendapatkan data dan informasi baik secara teori maupun praktik di lapangan untuk keperluan validasi form UKL-UPL Standar spesifik untuk kegiatan penyediaan jasa lingkungan air pada kawasan konservasi.
Kontributor : Yuliah, S.Hut., M.Sc.
Penyaji : Endang DL.
Editor : Rinto Hidayat
Balai Besar Pengujian Standar Instrumen Kehutanan (BBPSIK) Yogyakarta:
Jl. Palagan Tentara Pelajar KM 15 Purwobinangun, Kec. Pakem, Kab. Sleman, Yogyakarta (Indonesia)
Telp. (0274) 895954; 896080
Email : bbpsikjogja@gmail.com
Website : https://jogja.bsilhk.menlhk.go.id/
Instagram : https://www.instagram.com/bbpsik_jogja/
Facebook : https://www.facebook.com/bbpsikjogja/
Twitter : https://twitter.com/bbpsik_jogja
Youtube : https://www.youtube.com/BBPSIKJogja