SISWA JOGJA MONTESSORI SCHOOL BELAJAR DI BBPSIK
BBPSIK Jogja – Hari ini (14/09/23) bertempat di lobi selasar kantor BBPSIK, para siswa dari Jogja Montessori School (JMS) berkesempatan menggali ilmu terkait dengan perkembangbiakan/perbanyakan tanaman. Kepala Bagian Umum, Henri Supriyanto, S.Hut.T., MAP mewakili Kepala BBPSIK menyambut kedatangan tersebut.
“Selamat datang kepada semuanya, pada hari ini, adik-adik dari JMS akan belajar cara-cara pembiakan pada pohon, jadi silakan manfaatkan waktu sebaik mungkin untuk belajar,” sapa Pak Henri dalam sambutannya.
Pak Henri menyampaikan bahwa belakangan ini banyak terlihat di media mengenai kerusakan lingkungan hidup seperti kebakaran, banjir, polusi. Hal ini dapat terjadi karena minimnya pengetahuan dan keinginan dari para anak muda untuk belajar mengenai lingkungan hidup. “Dan saya sangat senang, ternyata adik-adik dari JMS ini bersemangat untuk belajar,” ungkapnya.
“Kami sangat berterima kasih karena pihak BBPSIK bersedia menerima kami,” ungkap Ms. Ika, salah satu pengajar JMS yang ikut serta dalam kegiatan hari ini. Tujuan dari kegiatan kami ini untuk memberikan edukasi mengenai perkembangan tanaman vegetative buatan khususnya tentang kultur jaringan kepada para siswa, dimana ini termasuk dalam rangkaian pelajaran siswa kelas 6 Montessori School dalam topik perkembangbiakan tanaman secara generatif dan vegetatif.
Dalam proses sharing pengetahuan yang dilaksanakan secara bilingual ini narasumber dari BBPSIK adalah Hamdan Adma Adinugraha, S.Hut., M.Sc, seorang Penyuluh Ahli Madya, dan Fithry Ardhany, S.Hut., M.Sc, seorang Pengendali Ekosistem Hutan Ahli Pertama. Hamdan menyampaikan mengenai perbanyakan tanaman secara vegetatif dan generatif secara umum. Selain menjelaskan secara teori, Hamdan juga mencoba mempraktikkan beberapa cara perkembangbiakan tanaman tersebut.
Pada sesi selanjutnya, Fithry Ardhany biasa disapa Ardha menjelaskan mengenai tissue culture. Tissue culture atau kultur jaringan ini merupakan perbanyakan vegetatif buatan/in vitro propagation. Teknik ini menggunakan sel/jaringan/irisan tanaman yang ditempatkan dalam media aseptic pada lingkungan yang steril. Ada beberapa tahapan dalam proses ini, dimana sebagian besar prosesnya harus dalam kondisi yang benar-benar steril. Selain menjelaskan, Ardha juga mengajak para siswa berkeliling laboratorium kultur jaringan BBPSIK.
Diakhir sesi, terdapat kuis terkait dengan materi yang disampaikan dari para narasumber dengan souvenir berupa barang promosi BBPSIK.
Sebelumnya pada tanggal 3 November 2022 lalu, siswa-siswi JMS sudah melakukan kunjungan edukasi di laboratorium lapangan BBPSIK tepatnya di Kawasan Dengan Tujuan Khusus (KHDTK) Kaliurang yang berlokasi di Sleman DIY untuk mendapatkan pengalaman langsung/nyata atas ketertarikan terhadap lingkungan hidup.
Lihat juga: Kunjungan Edukasi JMS ke KHDTK Kaliurang
“Pada adik-adik inilah tergantung harapan kami akan perlindungan lingkungan hidup,” ungkap Pak Henri atas pelaksanaan kegiatan ini.
Penyaji : Uki MP.
Editor : Rinto H.
Lihat juga: Siswa Jogja Montessori School Belajar di BBPSIK (versi medsos)
Balai Besar Pengujian Standar Instrumen Kehutanan (BBPSIK) Yogyakarta:
Jl. Palagan Tentara Pelajar KM 15 Purwobinangun, Kec. Pakem, Kab. Sleman, Yogyakarta (Indonesia)
Telp. (0274) 895954; 896080
Email : bbpsikjogja@gmail.com
Website : http://172.16.3.237/
Instagram : https://www.instagram.com/bbpsik_jogja/
Facebook : https://www.facebook.com/bbpsikjogja/
Twitter : https://twitter.com/bbpsik_jogja
Youtube : http://youtube.com/c/BiotiforJogja