Jl. Palagan Tentara Pelajar, km.15 Purwobinangun, Pakem, Sleman, Yogyakarta, 55582
Phone 0274-895954, Fax 0274-896080
bbpsikjogja@menlhk.go.id

KHDTK PADEKANMALANG: ASET POTENSI SUMBER BENIH DAN KEANEKARAGAMAN HAYATI

KHDTK PADEKANMALANG: ASET POTENSI SUMBER BENIH DAN KEANEKARAGAMAN HAYATI

BBPSIK Jogja – Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus (KHDTK) Padekanmalang di Situbondo, Jawa Timur adalah salah satu KHDTK yang dikelola oleh Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Bioteknologi dan Pemuliaan Tanaman Hutan (BBPPBPTH), yang saat ini menjadi Balai Besar Pengujian Standar Instrumen Kehutanan (BBPSIK). Hal ini ditetapkan melalui SK Menteri Kehutanan dan Lingkungan Hidup Nomor: SK.4806/MENLHK-PKTL/KUH/PLA.2/9/2017 tanggal 20 September 2017 tentang Penetapan Kawasan Hutan dengan Tujuan Khusus untuk Hutan Penelitian Padekanmalang pada Kawasan Hutan Produksi Tetap di Kabupaten Situbondo Provinsi Jawa Timur seluas 215.400 (Dua Ratus Lima Belas Ribu Empat Ratus) Meter Persegi.

Kegiatan pada tahun 2023 adalah Validasi Standar Penyediaan Benih di  KHDTK Padekanmalang Situbondo. Kegiatan ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar potensi pemanfaatan sumber daya genetik di KHDTK Padekanmalang dapat dimanfaatkan sebagai sumber benih berdasarkan standar instrumen penyediaan benih yang ada dan/atau diperlukan adanya standar khusus penyediaan benih di KHDTK.

Kegiatan dan aktivitas yang sedang dan akan dilakukan BBPSIK pada tahun 2023 adalah sebagai berikut :

  1. Identifikasi Sumber Benih Tanaman Hutan di KHDTK Padekanmalang

Berdasarkan hasil inventarisasi tegakan plot-plot tanaman hutan yang terdapat di KHDTK Padekanmalang, Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, diperoleh 3 jenis tanaman yang potensial untuk dikembangkan sebagai sumber benih. Ketiga jenis tersebut dipilih dengan memperhatikan kondisi tegakan yang meliputi karakter fenotipe tanaman (kondisi pertumbuhan), keseragaman pertumbuhan, kesehatan tegakan dan produksi benih. Jenis-jenis tersebut adalah sebagai berikut:

a. Sengon buto (Enterolobium ciclocarpum) adalah jenis tanaman yang sebaran alamnya  berasal dari daerah tropis Amerika terutama di bagian utara, tengah dan selatan Mexico. Pohon Sengon Buto dapat tumbuh pada ketinggian 0 – 1000 m dpI dengan curah hujan 600 – 4800 mm/tahun. Bisa tumbuh pada tanah berlapisan dalam drainase baik, Toleran terhadap tanah berpasir dan asin tapi bukan pada tanah berlapisan dangkal. Tahan terhadap suhu dingin. Dibandingkan dengan jenis sengon lainnya, pertumbuhan sengon buto dinilai paling cepat dan memiliki kayu yang besar. Kayu sengon buto biasa digunakan untuk pembuatan papan, peti kemas, venir, pulp (bubur kayu), papan serat (fiber board), papan partikel (particle board), papan lapis (block board), korek api, kelom (alas kaki) dan kayu bakar. Nomor plot yang potensial untuk dijadikan sebagai Calon Tegakan Benih Teridentifikasi (TBT) ada plot nomor 15, 17 dan 32.

Foto Inventarisasi jenis sengon buto dan kepuh

b. Asam jawa (Tamarindus indicus) adalah sejenis buah yang asam rasanya, sekaligus juga nama pohon penghasilnya yang masih termasuk famili Fabaceae (Leguminosae). Asam jawa biasa digunakan sebagai campuran bumbu dalam banyak masakan Indonesia sebagai perasa atau penambah rasa asam dalam makanan, misalnya pada sayur asam atau kadang-kadang pada kuah pempek. Asam juga digunakan untuk campuran jamu tradisional seperti yang dijual oleh penjual jamu keliling (jamu gendong). Asam jawa sebenarnya berasal dari benua Afrika. Kayu asam jawa berwarna coklat kemerahan, berat, keras, padat, awet dan bertekstur halus, sehingga kerap digunakan untuk membuat mebel, kerajinan, ukir-ukiran dan patung. Nomor plot yang potensial untuk dijadikan sebagai Calon Tegakan Benih Teridentifikasi (TBT) ada plot nomor 5.

c. Kepuh (Sterculia foetida)  adalah sejenis pohon kerabat jauh kapuk randu. Tinggi dengan batang besar menjulang, pohon ini kerap didapati di hutan-hutan pantai. Di Bali dan juga di Jawa, pohon yang lekas tumbuh ini banyak ditemukan di pemakaman. Kepuh sering didapati di hutan-hutan dataran rendah hingga ketinggian 500 m dpl., terutama di wilayah yang agak kering. Pohon ini di waktu-waktu tertentu menggugurkan daunnya. Kayunya berwarna putih keruh, ringan, dan kasar, tidak kuat, tidak awet, serta tidak tahan terhadap serangan serangga sehingga  kurang baik untuk bangunan karena mudah rusak. Biasanya digunakan untuk membuat biduk, peti kemas, dan batang korek api. Namun begitu, pohon kepuh yang tua dapat menghasilkan kayu teras bergaris-garis kuning yang cukup baik untuk membuat perahu dan peti mati. Nomor plot yang potensial untuk dijadikan sebagai Calon Tegakan Benih Teidentifikasi (TBT) ada pada plot nomor 11.

2. Inventarisasi Keanekaragaman Hayati di KHDTK Padekanmalang

KHDTK Padekanmalang Situbondo dibangun tahun 1952. KHDTK Padekanmalang Situbondo terletak di Desa Pawoan, Kecamatan Panarukan, Kabupaten Situbondo, Provinsi Jawa Timur dengan luas 21,4 ha. Pada awalnya dikelola oleh Lembaga Penelitian Hutan (LPH) Bogor, yang kemudian bernama Pusat Penelitian dan Pengembangan Hutan dan Konservasi Alam (P3HKA). P3HKA pada awal tahun 2011 berubah nama menjadi Pusat Penelitian dan Pengembangan Rehabilitasi dan Konservasi.

a. Keanekaragaman flora

Berdasarkan data pada dokumen Rencana Pengelolaan Jangka Panjang (RPJP) KHDTK Padekanmalang Situbondo memiliki koleksi tanaman lebih dari 84 jenis, baik hasil penelitian maupun hasil penanaman sampai dengan tahun 2012. Beberapa jenis tanaman tersebut merupakan jenis komersial dan eksotik, serta terdapat pula beberapa koleksi jenis tanaman lokal yang berfungsi sebagai sarana pengenalan dan penyelamatan jenis.

b. Keanekaragaman fauna

Potensi satwa liar yang terdapat di dalam KHDTK Padekanmalang Situbondo, yaitu jenis burung, reptil dan mamalia. Sementara ini potensi satwa belum mendapatkan perhatian, baik perlindungan jenis maupun habitatnya. Beberapa jenis satwa liar diburu sebagai koleksi ataupun dibunuh karena dianggap hama atau berbahaya bagi masyarakat. Pada saat pengamatan diketahui ada satu jenis yang dikenal oleh masyarakat sebagai ular hijau ekor merah atau Trimeresurus albolabris. Ular ini dikenal memiliki bisa yang cukup berbahaya, dan dapat menyebabkan jaringan yang terkena gigitannya menjadi busuk apabila tidak ditangani dengan benar.

3. Pemeliharaan KHDTK

a. Pembuatan gapura/pintu masuk areal KHDTK Padekanmalang

Kegiatan selanjutnya yang dilakukan adalah pembuatan gapura pintu masuk areal KHDTK Padekanmalang. Bahan utama yang digunakan adalah dengan memanfaatkan trubusan kayu jati yang relatif banyak tumbuh di KHDTK. Diharapkan dengan pemasangan gapura tersebut dapat memberikan kemudahandan kenyamanan bagi masyarakat dalam memanfaatkan KHDTK. Adanya papan nama dan gapura juga memberikan informasi kepada masyarakat bahwa Kawasan tersebut dipelihara dan dikelola secara intensif oleh BBPSIK. Penyediaan papan informasi lainnya masih diperlukan seperti papan informasi peraturan perundangan terkait larangan perusakan dan penebangan liar di KHDTK.

 b. Pemeliharaan pal batas

Pemeriksaan tanda batas yang ada di dokumen tata batas dengan kondisi riil patok batas yang ada di lapangan berdasarkan hasil inventarisasi pada tahun sebelumnya. Pemeriksaan tanda batas di lapangan dilakukan dengan cara mengecek keseluruhan patok batas sesuai dengan koordinat hasil pengukuran tata batas  KHDTK Padekanmalang, Situbondo. Dari data cek lapangan sebanyak 25 patok  yang  dipasang hanya terdapat 11 patok yang masih terpasang dan 14 patok lainnya hilang. Pada kegiatan ini dilakukan pemasangan patok baru untuk mengganti yang hilang.

c. Pembersihan gulma

Kegiatan pemeliharaan KHDTK Padekanmalang perlu dilakukan secara periodik untuk baik di dalam plot-plot tanaman pengisi maupun di sekeliling batas antara KHDTK dan lahan di luarnya (lahan Perhutani, lahan Dinas Pengairan/PU dan lahan masyarakat). Kegiatan yang dilakukan yaitu pembersihan semak belukar yang tumbuh di sekitar jalan setapak batas antar blok dan batas kawasan. Dengan kegiatan pembersihan tersebut maka batas-batas antar blok maupun batas dengan lahan milik pihak lain dapat diidentifikasi dengan jelas dan memudahkan dalam kegiatan  pemeliharaan pal batas.

d. Pemeliharaan papan nama

Berubahnya organisasi tata kerja di lingkungan KLHK, Badan Litbang dan Inovasi berubah menjadi Badan Standardisasi Instrumen KLHK, maka papan-papan nama yang ada di KHDTK perlu disesuaikan. Hasil identifikasi pada kegiatan sebelumnya, terdapat 4 papan nama yaitu 2 di rumah jaga KHDTK Padekanmalang/warekit dan 2 papan nama di dalam KHDTK yang kondisinya mengalami kerusakan ringan akibat perbuatan yang tidak bertanggung jawab seperti di coret-coret dan dijadikan sasaran menembak. Pada kegiatan ini, dilakukan penggantian satu papan nama yang terdapat di dekat warekit.

4. Potensi Pengembangan KHDTK

Berdasarkan hasil kegiatan survei vegetasi dan kondisi lahan di KHDTK Padekanmalang, Situbondo yang telah dilakukan pada tahun 2022 dan 2023, diketahui adanya beberapa potensi yang dapat dikembangkan lebih lanjut, yaitu:

a. Potensi sebagai sumber benih tanaman hutan. Di KHDTK terdapat tiga jenis yang potensial dikembangkan sebagai sumber benih  berupa Tegakan Benih Teridentifikasi (TBT) atau Areal Produksi Benih (APB) berdasarkan kondisi tegakannya yang relative baik dan telah menghasilkan benih. Rekomendasi kegiatan selanjutnya adalah melakukan konsultasi dan koordinasi dengan Balai Perbenihan Tanaman Hutan (BPTH) Provinsi Jawa Timur untuk melakukan penilaian dan sertifikasi sumber benih tersebut.

b. Potensi sebagai Kawasan wisata terutama wisata pendidikan (eduwisata). Kondisi alam di KHDTK Padekanmalang relatif baik dan sudah banyak dimanfaatkan oleh masyarakat di sekitar KHDTK untuk berbagai kegiatan antara lain foto selfie, foto pra pernikahan (prewedding), piknik keluarga (forest healing) dan lain-lain. Akan tetapi kegiatan-kegiatan tersebut belum dikelola dengan baik baik oleh Petugas KHDTK maupun pihak lain. Rekomendasi kegiatan yang dapat dilakukan antara lain upaya memberdayakan masyarakat di sekitar hutan (Karang Taruna, BUMDES) untuk mengelola potensi tersebut secara lebih baik sebagai kawasan wisata pendidikan bagi pelajar sekolah (SD, SMP, SMA) maupun kegiatan mahasiswa perguruan tinggi.

 

Kontributor: Hamdan Adma A., Arif Priyanto, Diro Eko Pramono, dan Rusdi Elvia.

Penyaji: M. Nurdin A.

Editor: Rinto H.

Balai Besar Pengujian Standar Instrumen Kehutanan (BBPSIK) Yogyakarta:

Jl. Palagan Tentara Pelajar KM.15 Purwobinangun, Kec. Pakem, Kab. Sleman, Yogyakarta (Indonesia)

Telp. (0274) 895954; 896080

Email            : bbpsikjogja@gmail.com

Website        : http://172.16.3.237/

Instagram      : https://www.instagram.com/bbpsik_jogja/

Facebook      : https://www.facebook.com/bbpsikjogja/

Twitter          : https://twitter.com/bbpsik_jogja

Youtube        : http://youtube.com/c/BiotiforJogja

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *