BBPSIK Jogja – “Selamat datang untuk yang kedua kalinya kepada Bapak Dr Andes ke kantor BBPSIK ini. Kami menyambut gembira kedatangan tamu istimewa Bapak dan Ibu peneliti yang pernah berkantor di BBPSIK ini untuk membahas rencana kerja sama yang penting dan strategis mengingat proses perumusan dan penetapan standar instrumen itu memerlukan basis ilmiah (scientific base)”. Hal ini disampaikan oleh Kepala BBPSIK Dwi Prabowo Y.S pada saat menyambut kedatangan tamu dari BRIN pada Selasa (26/7) di Ruang Cendana.
Lebih lanjut Prabowo menjelaskan bahwa di BBPSIK terdapat Laboratorium dan KHDTK yang didalamnya terdapat asset hasil penelitian yang dapat dimanfaatkan untuk kegiatan penelitian bagi peneliti BRIN, namun yang perlu digaris bawahi bahwa kerja sama penelitian tersebut harus sesuai dengan mekanisme yang ada dan harus dilakukan pembahasan terlebih dahulu agar klop dengan dukungan standar dan instrument kehutanan serta tugas dan fungsi BBPSIK.
Tamu yang dipimpin oleh Kepala Pusat Riset Konservasi Tumbuhan, Kebun Raya dan Kehutanan Dr. Andes Hamuraby Rozak ini merupakan tindak lanjut MoU antara Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan dengan BRIN.
“Dalam salah satu pasal pada MoU antara KLHK dan BRIN adalah kerja sama teknis antara BSILHK dan kelompok Riset kami. Kerja sama ini akan resmi setelah dokumen kerja sama ditandatangani, kemudian dilanjutkan dengan penyusunan Kerangka Acuan Kerja dan pelaksanaan kegiatan,” jelas Andes.
Dalam sambutannya tersebut Andes menegaskan bahwa ada tiga ruang lingkup kerjasama yaitu 1) Pemanfaatan materi genetik, 2) optimalisasi infrastruktur seperti laboratorium dan KHDTK untuk mendukung tugas dan fungsi BBPSIK dan 3) capacity building (pelibatan tim kerja dari BBPSIK).
“Tujuan utama kerja sama ini adalah sharing resources karena BRIN menyadari bahwa sebaran SDM peneliti di seluruh Indonesia ini tidak mungkin difasilitasi di setiap lokasi, oleh karena itu sebagai contoh laboratorium genetika molekuler di kantor ini dapat digunakan oleh peneliti BRIN dengan menyediakan bahan penelitiannya,” kata kapus muda ini.
Pada sesi diskusi Prof Budi Leksono sebagai salah satu peneliti yang akan melaksanakan penelitian tentang bahan bakar nabati nyamplung menyampaikan bahwa telah disusun draft SNI tentang nyamplung sebagai perbaikan SNI nyamplung yang lama. Selain itu juga telah ada grand design skala industri diawali dengan rencana penanaman nyamplung di Kalimantan Tengah seluas 2000 ha.
Peneliti lain yang hadir antara lain Prof Liliana Baskorowati, Prof A.Y.P.B.C. Widyatmoko, Dr. Arif Nirsatmanto serta Dr. Sri Sunarti dan dari BBPSIK hadir menyambut Kepala Bidang Pengujian Validasi Standar Instrumen Retisa Mutiaradevi, S.Kom.M.C.A; Kepala Bidang Pengujian dan Validasi Metode Verifikasi Penilaian Kesesuaian Standar Instrumen Khuswantoro Akhadi, S.Hut.,M.A.P dan para koordinator penanggung jawab laboratorium; para ketua tim kerja teknis serta para ketua tim kerja pengelola KHDTK.
Penyaji : Endang Dwi L.
Editor : Rinto Hidayat
Foto : M. Nurdin Asfandi
Balai Besar Pengujian Standar Instrumen Kehutanan (BBPSIK) Yogyakarta:
Jl. Palagan Tentara Pelajar KM15 Purwobinangun, Kec. Pakem, Kab. Sleman, Yogyakarta (Indonesia)
Telp. (0274) 895954; 896080
Email : bbpsikjogja@gmail.com
Website : http://172.16.3.237/
Instagram : https://www.instagram.com/bbpsik_jogja/
Facebook : https://www.facebook.com/bbpsikjogja/
Twitter : https://twitter.com/bbpsik_jogja
Youtube : http://youtube.com/c/BiotiforJogja