BBPSIK Jogja – Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus (KHDTK) berfungsi sebagai laboratorium lapangan guna kepentingan perumusan dan pengembangan standar instrumen bidang pengelolaan hutan berkelanjutan. KHDTK Kaliurang sebagai model restorasi ekosistem berbasis genetik di dataran tinggi volcano dan berpotensi meningkatkan perekonomian masyarakat dan sumber Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) melalui jasa wisata alam.
Selain itu KHDTK Kaliurang merupakan kawasan konservasi yang harus di jaga fungsi ekologi dan ekosistem di dalam kawasan dengan baik dan terstandar. Edukasi ilmiah merupakan langkah tepat untuk mendukung lahirnya sebuah standar guna kepentingan pengelolaan hutan berkelanjutan dan bidang lainnya.
Edukasi ilmiah telah lahir dengan memanfaatkan potensi KHDTK Kaliurang untuk kegiatan penelitian bersama mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) an. Muhamad Afnisa’a Rozaqi yang akan dilaksanakan bulan Juli-Agustus 2023. Adapun judul penelitian yang diambil adalah Efek Tepi Hutan Tropis Sekunder Gunung Merapi (KHDTK Kaliurang) terhadap Komunitas Katak Pohon (Familia: Rhacophoridae), hal ini membuktikan bahwa KHDTK Kaliurang hadir untuk mendukung pengembangan ilmu pengetahuan.
Timbulnya fragmentasi hutan menjadi ancaman besar terhadap penurunan biodiversitas dan memicu kepunahan terhadap suatu spesies. Kepunahan spesies yang dipicu oleh fragmentasi terjadi karena menyempitnya habitat yang sesuai dan wilayah jelajah suatu spesies.
Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari efek hutan tropis sekunder di Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus (KHDTK) Kaliurang terhadap komunitas katak pohon. Penelitian ini dilakukan di hutan tropis sekunder lereng selatan Gunung Merapi (KHDTK Kaliurang).
Metode penelitian yang digunakan dilapangan adalah membuat 10 transek sepanjang 100 m dibuat sejajar dengan area kawasan hutan dengan jarak antar transek 15 m. Koleksi data densitas katak pohon diukur di setiap transek dengan menggunakan metode line-transect distance sampling. Data densitas katak pohon, jarak penemuan katak pohon dengan tepian, serta luas tutupan kanopi dianalisis dengan principal component analysis (PCA) untuk mempelajari faktor fisik yang paling mempengaruhi secara signifikan terhadap komunitas katak pohon.
Kontributor : Surip, S. Hut, M. Sc
Editor : Rinto H.
Balai Besar Pengujian Standar Instrumen Kehutanan (BBPSIK) Yogyakarta:
Jl. Palagan Tentara Pelajar KM15 Purwobinangun, Kec. Pakem, Kab. Sleman, Yogyakarta (Indonesia)
Telp. (0274) 895954; 896080
Email : bbpsikjogja@gmail.com
Website : http://172.16.3.237/
Instagram : https://www.instagram.com/bbpsik_jogja/
Facebook : https://www.facebook.com/bbpsikjogja/
Twitter : https://twitter.com/bbpsik_jogja
Youtube : http://youtube.com/c/BiotiforJogja