BBPSIK Jogja – Pembangunan hutan berkelanjutan tidak bisa dipungkiri memerlukan ketersediaan benih unggul. Hal ini guna mewujudkan hutan lestari dengan produktifitas yang tinggi. Kondisi hutan alam saat ini sudah dieksploitasi cukup besar untuk mendukung perekonomian nasional. Kini sudah saatnya pembangunan hutan lestari dengan produktifitas tinggi harus dibangun dengan menggunakan bahan materi genetik benih unggul, guna mendukung hasil hutan untuk poduk kayu pertukangan, biodisel dan penghasil minyak atsiri dll.
Balai Perbenihan Tanaman Hutan (BPTH) Wilayah II di Makassar memiliki peran penting untuk mewujudkan tersedianya sumber benih unggul, dengan melakukan pembangunan sumber benih jenis Kayuputih untuk wilayah Indonesia timur. Balai Besar Pengujian Standar Instrumen Kehutanan (BBPSIK) Yogyakarta dalam hal ini memiliki plot sumber materi genetik unggul jenis Kayuputih generasi kedua (F-2). Plot ini berada di KHDTK Gunungkidul Blok Playen yang akan mendukung pembangunan sumber benih unggul generasi lanjut tersebut di wilayah Indonesia timur.
Sebagai upaya untuk mewujudkan hal tersebut di atas, pada akhir Agustus lalu BPTH Wilayah II Makassar yang terdiri atas Karsun, SPP., M.Si. (Kasie Sumber Benih dan Sumber Daya Genetik), Amir, S.Hut. (Penelaah Data Sumber Benih) dan Hadi Yusuf, S.Sos. (PEH) melakukan kunjungan ke BBPSIK dan KHDTK Gunungkidul. Kunjungan ini dalam rangka eksplorasi benih dan koleksi materi genetik pembangunan kebun benih.
Kunjungan tim tersebut ke kantor BBPSIK diterima oleh Ketua Tim Sistem Informasi dan Humas, Rinto Hidayat, S.Hut., dan Ketua Tim Kerja Sama Teknik, Dian Wijayati, S.Hut., M.URP sekaligus penyerahan benih kayuputih yang dilengkapi dengan dokumen Material Transfer Agreement (MTA) sebagai salah satu bentuk dukungan dalam pembangunan kebun benih tersebut. Selanjutnya pada kegiatan ke KHDTK Gunungkidul rombongan didampingi oleh Surip, S.Hut.,M.Sc. (PEH) BBPSIK.
Untuk proses dan tahapan lebih lanjut dalam pembangunan Kebun Benih Semai generasi lanjut jenis Kayuputih, maka dalam menyiapkan materi genetik benih unggul harus melakukan proses pemilihan pohon induk di KBS F2 jenis Kayuputih di Gunungkidul, hingga kegiatan ekstraksi benih selesai.
Metode pengumpulan materi genetik benih untuk bahan pembangunan sumber benih unggul tersebut harus sesuai dengan kaidah ilmiah guna mendapatkan hasil yang diharapkan. Strategi pemilihan pohon induk jenis Kayuputih berdasarkan data informasi individual pohon terhadap produktifitas rendemen sineol Kayuputih yang ada di plot KBS F2 jenis Kayuputih di Gunungkidul.
Kegiatan setelah pohon induk terseleksi, tahapan selanjutnya adalah pengumpulan benih dari pohon-pohon tersebut. Kumpulan benih unggul tersebut nantinya akan digunakan sebagai materi genetik dalam pembangunan sumber benih unggul jenis Kayuputih di wilayah timur.
Kontributor : Surip
Penyaji : M. Nurdin Asfandi
Editor : Rinto Hidayat
Balai Besar Pengujian Standar Instrumen Kehutanan (BBPSIK) Yogyakarta:
Jl. Palagan Tentara Pelajar KM15 Purwobinangun, Kec. Pakem, Kab. Sleman, Yogyakarta (Indonesia)
Telp. (0274) 895954; 896080
Email : bbpsikjogja@gmail.com
Website : http://172.16.3.237/
Instagram : https://www.instagram.com/bbpsik_jogja/
Facebook : https://www.facebook.com/bbpsikjogja/
Twitter : https://twitter.com/bbpsik_jogja
Youtube : http://youtube.com/c/BiotiforJogja