Kepala Balai Besar Pengujian Standar Instrumen Kehutanan (BBPSIK), Dwi Probowo Yuga Suseno, S.Si, M.Sc., Ph.D bertemu dengan Ketua Harian Ijen Geopark Bondowoso, Ahmad Sofyan, ST dan juga Tim Setda Kabupaten Bondowoso. Tim Setda diwakili dari Bagian Tata pemerintahan dan Kerjasama serta dari bagian Hukum dan Pemerintahan Setda Bondowoso, di Kantor Ijen Geopark Bondowoso, Rabu (12/10/22).
Pertemuan ini merupakan pertemuan perdana Kepala BBPSIK dengan pihak Ijen Geopark dan Pemkab Bondowoso untuk membahas kelanjutan kerja sama pengelolaan Hutan Pelangi KHDTK Sumberwringin. Probowo menyatakan komitmen untuk mendukung pengelolaan Hutan Pelangi bersama-sama dengan Ijen Geopark. MoU antara Pemerintah Kabupaten Bondowoso dan Badan Standardisasi Instrumen LHK diharapkan menjadi payung besar sebagai dasar perjanjian teknis dalam rangka pengembangan hutan Pelangi.
Secara subtansi MoU saat ini dalam proses penelaahan Sekretariat BSILHK, Sekretariat Jenderal (Biro Perencanaan), Inspektorat Jenderal untuk selanjutnya mendapatkan persetujuan.
Konsep Community based tourism (CBT) yang inginkan oleh Ijen Geopark sangat selaras dengan konsep pengelolaan KHDTK yang berkomitmen kuat untuk melibatkan masyarakat yang merupakan amanat dari peraturan Menteri LHK Nomor 7 tahun 2021, pasal 448 ayat (4).
Seperti diketahui, Hutan Pelangi KHDTK Sumber wringin merupakan salah satu Biosite yang merupakan bagian dari Ijen Geopark. Icon tanaman utamanya adalah Eucalyptus deglupta. Tanaman Eucalyptus deglupta merupakan tanaman endemik Indonesia yang banyak tersebar di wilayah Maluku dan Papua serta diintroduksi di KHDTK pada Tahun 1939.
Pemerintah Kabupaten Bondowoso menamakan KHDTK dengan nama Hutan Pelangi (Rainbow Forest) sesuai dengan karakteristik pohon ini yang menunjukkan gradasi warna-warna seperti pelangi yang disebabkan oleh proses Oksidasi Kambium batang dengan Oksigen sehingga berturut-turut menghasilkan warna hijau, kuning, biru, jingga hingga cokelat (Garner, 2006). Selain tanaman Eucalyptus deglupta, terdapat tanaman lain yang memiliki potensi untuk dikembangkan menjadi obyek daya tari wisata alam baik, wisata ilmiah wisata Pendidikan, wisata minat khusus dan lainnya.
Keanekaragaman jenis Flora di kawasan Biosite Hutan Pelangi terbatas di area KHDTK Sumberwringin bondowoso dan memiliki koleksi tanaman hutan sebanyak 59 jenis, berasal dari 52 lokasi baik dari dalam maupun luar negeri, yang mewakili jenis-jenis tanaman tinggi beriklim basah. Vegetasi herba yang terdapat di kawasan ini antara lain Famili Piperaceae antara lain Piper cubeba yang termasuk golongan endemik, dan didominasi oleh rumput liar (Cyperus sp.), Kirinyuh (Chromolaena odorata), Ciplukan (Physalis angulata), Jelatang (Girardinia palmata), dan Rumput Gajah (Pennisetum purpureum).
Selain itu, keanekaragaman jenis Fauna yang terdapat di kawasan Biosite Hutan Pelangi, antara lain; Monyet Ekor Panjang (Macaca fascicularis), Lutung Jawa (Trachypithecus auratus), Tupai Pohon (Paradoxurus hermaproditus) dan beberapa jenis burung endemik antara lain Ayam Hutan Hijau (Gallus varius), Cucak Gunung (Pycnonotus bimaculatus), dan Kipasan Bukit (Rhipydura euryura). Terdapat pula keanekaragaman jenis Flora dan Fauna di kawasan Biosite Hutan Pelangi. (***KA)
Balai Besar Pengujian Standar Instrumen Kehutanan (BBPSIK) Yogyakarta:
Jl. Palagan Tentara Pelajar KM15 Purwobinangun, Kec. Pakem, Kab. Sleman, Yogyakarta (Indonesia)
Telp. (0274) 895954; 896080
Email : bbpsikjogja@gmail.com
Website : http://172.16.3.237/
Instagram : https://www.instagram.com/bbpsik_jogja/
Facebook : https://www.facebook.com/bbpsikjogja/
Twitter : https://twitter.com/bbpsik_jogja
Youtube : http://youtube.com/c/BiotiforJogja